Project-Based Learning Kelas 4 Sekolah Islam Jakarta Barat SD EXISS ABATA: Membuat Batik Jumputan

admin

|

November 21, 2024

Project-Based Learning Kelas 4 Sekolah Islam Jakarta Barat SD EXISS ABATA: Membuat Batik Jumputan

Pada tanggal 30 hingga 31 Oktober 2024, murid kelas 4 SD EXISS ABATA, salah satu sekolah Islam di Jakarta Barat, mengikuti kegiatan Project-Based Learning (PjBL) yang sangat menarik dan kreatif, yaitu Membuat Batik Jumputan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan para murid kepada salah satu warisan budaya Indonesia, sekaligus mengembangkan keterampilan praktis melalui sebuah proyek kolaboratif.

 Apa itu Project-Based Learning (PjBL)?

Project-Based Learning (PjBL) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah dunia nyata dengan melibatkan murid dalam sebuah proyek yang memerlukan pemikiran kritis, kolaborasi, dan keterampilan praktis. Dalam PjBL, murid tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi nyata, yang meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran.

 

 Tujuan Kegiatan

Kegiatan membuat batik jumputan ini diadakan dengan beberapa tujuan, antara lain:

  1. Menghargai dan Melestarikan Budaya Lokal: Batik adalah salah satu warisan budaya yang sangat berharga bagi Indonesia. Dengan mengenalkan batik jumputan, murid diharapkan dapat lebih menghargai dan memahami pentingnya seni tradisional ini.
  2. Mengembangkan Kreativitas dan Keterampilan Praktis: Murid dilibatkan langsung dalam proses pembuatan batik jumputan, yang mengasah kreativitas serta keterampilan motorik halus mereka.
  3. Meningkatkan Kerja Sama Tim: Dalam proyek ini, murid bekerja dalam kelompok, yang memungkinkan mereka untuk belajar bekerja sama, berbagi ide, dan menyelesaikan tugas bersama.

 Proses Pembuatan Batik Jumputan

Hari pertama (30 Oktober 2024), murid diajarkan mengenai sejarah batik jumputan dan bagaimana batik ini berbeda dari jenis batik lainnya. Batik jumputan adalah teknik membatik dengan cara melipat, mengikat, dan mewarnai kain menggunakan pewarna alami atau sintetis. Teknik ini menghasilkan pola yang unik dan menarik.

Selama sesi workshop, para murid dibagi dalam kelompok kecil dan diberikan bahan-bahan seperti kain putih, benang, dan pewarna. Mereka memulai dengan melipat dan mengikat kain sesuai pola yang mereka pilih. Proses ini memerlukan ketelitian agar hasil yang didapatkan maksimal. Setelah itu, mereka mewarnai kain menggunakan pewarna yang telah disiapkan. Murid sangat antusias dalam memilih warna dan pola yang sesuai dengan kreativitas mereka.

Pada hari kedua (31 Oktober 2024), para murid melanjutkan proses pengerjaan batik jumputan. Mereka belajar bagaimana cara mencuci dan mengeringkan kain batik setelah pewarnaan. Para guru memberikan pengarahan tentang cara menghilangkan ikatan pada kain dan bagaimana memeriksa hasil akhir batik jumputan tersebut. Hasil karya batik murid kemudian dipamerkan di aula sekolah, dan mereka berbagi pengalaman tentang proses yang telah dilalui.

 

 Pembelajaran yang Dicapai

Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan seni, tetapi juga memberikan banyak pembelajaran berharga bagi murid, antara lain:

  1. Penerapan Ilmu Pengetahuan Alam: Murid mempelajari proses kimiawi dalam pewarnaan kain dan cara mengikat yang mempengaruhi pola yang dihasilkan.
  2. Pengembangan Keterampilan Sosial: Dengan bekerja dalam kelompok, murid belajar cara berkomunikasi, berkolaborasi, dan menghargai pendapat teman sekelas.
  3. Kreativitas dan Estetika: Murid dapat mengekspresikan diri mereka melalui desain batik jumputan yang unik, yang sekaligus mengembangkan rasa seni dan keindahan mereka.

 Refleksi dan Evaluasi

Setelah kegiatan selesai, para murid diminta untuk melakukan refleksi tentang apa yang mereka pelajari dan bagaimana mereka merasakan proses pembuatan batik jumputan. Beberapa murid mengungkapkan bahwa mereka merasa bangga dapat membuat karya seni yang indah dan mengerti lebih dalam tentang budaya Indonesia.

Guru juga memberikan evaluasi mengenai proses pembelajaran, apakah murid dapat mengikuti tahap demi tahap pembuatan batik dengan baik, serta sejauh mana mereka dapat bekerja sama dalam kelompok. Secara keseluruhan, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi seluruh murid.

 

 Penutupan

Melalui kegiatan Project-Based Learning ini, murid kelas 4 SD EXISS ABATA, sebagai salah satu sekolah Islam Jakarta Barat, tidak hanya belajar tentang batik jumputan, tetapi juga mengembangkan banyak keterampilan penting yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan seperti ini tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga menginspirasi murid untuk lebih menghargai kekayaan budaya Indonesia. Harapan kedepannya, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk memperkenalkan lebih banyak aspek budaya Indonesia kepada generasi muda.

Baca Kegiatan Lainnya

Ekstrakurikuler Bahasa Inggris SD EXISS ABATA dengan English First: Meningkatkan Kemampuan Bahasa di Sekolah Islam Jakarta Barat

Ekstrakurikuler Coding SD EXISS ABATA: Mempersiapkan Generasi Masa Depan dengan Keterampilan Teknologi

Ekstrakurikuler Coding SD EXISS ABATA: Mempersiapkan Generasi Masa Depan dengan Keterampilan Teknologi

Project-Based Learning Kelas 2 SD EXISS ABATA: Kreativitas Melukis Gerabah di Sekolah Islam Jakarta Barat

Project-Based Learning Kelas 2 SD EXISS ABATA: Kreativitas Melukis Gerabah di Sekolah Islam Jakarta Barat

Project-Based Learning Kelas 1 SD EXISS ABATA: Membuat Kreasi dari Stik Es Krim

Project-Based Learning Kelas 1 SD EXISS ABATA: Membuat Kreasi dari Stik Es Krim