Sejarah Renang
Sejarah renang sendiri mulai diketahui pada saat zaman prasejarah. Bukti tersebut didasarkan pada sebuah penemuan sebuah lukisan tentang olahraga renang yang sudah ada pada zaman batu atau sekitar 10.000 tahun yang lalu. Selain itu, bukti arkeologis juga menunjukkan bahwa olahraga renang telah dipraktekkan sejak 2500 SM di Mesir hingga berlanjut di peradaban Asyur, Yunani, dan Romawi.
Dalam perkembangannya, sejarah renang modern awalnya hanya digunakan sebagai kegiatan yang termasuk golongan rekreasi. Namun, pada sekitar tahun 1830-an di Inggris, diselenggarakan sebuah kompetisi renang. Sebelum itu, pada tahun 1828 dibuka sebuah tempat pemandian yang bernama St. George untuk umum sekaligus sebagai tempat untuk berenang. olahraga renang diciptakan oleh seorang bernama Matthew Webb. Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb untuk kali pertama memperkenalkan olahraga renang kepada masyarakat dunia.
Kompetisi olahraga renang amatir di Eropa pertama kali diselenggarakan pada tahun 1889 di Kota Wina. Sementara itu, kompetisi renang untuk perempuan diadakan pertama kali pada tahun 1892 di Skotlandia.
Seiring berjalannya waktu, olahraga renang semakin populer dan disukai oleh masyarakat dari berbagai belahan dunia. Hal tersebut pada akhirnya mengantarkan olahraga renang masuk sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Olimpiade Athena 1896.
Sejarah renang di Indonesia pertama kali diketahui pada tahun 1904. Namun, pada saat itu olahraga renang hanya dilakukan oleh orang-orang kulit putih atau bangsa Belanda dan orang-orang berada saja.
Perkembangan olahraga renang mulai dapat dilihat pada saat didirikannya perkumpulan renang Bandungsche Zwembond atau bisa juga disebut Perserikatan Renang Bandung pada tahun 1917.
Apabila di dunia Internasional ada FINA sebagai organisasi induk olahraga renang seluruh dunia. Maka di Indonesia juga ada Persatuan Berenang Seluruh Indonesia atau disingkat PBSI yang dibentuk di Jakarta pada Maret tahun 1951. Ketua PBSI yang pertama adalah Prof. dr. Poerwo Soedarmo.
Selain pemilihan anggota kepengurusan yang baru, kongres kelima juga memutuskan pengubahan nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Macam-Macam Gaya Renang
1. Gaya Dada
Gaya dada atau biasa juga juga dikenal dengan istilah gaya katak dapat dilakukan dengan memposisikan dada di atas permukaan air. Selanjutnya, perenang dapat melakukan gerakkan tangan dan kaki sama seperti seekor katak yang sedang berenang.
2. Gaya Punggung
Berbeda dengan gaya dada, gaya punggung dapat dilakukan dengan cara memposisikan tubuh dengan terlentang. Kemudian, punggung diposisikan di atas permukaan air dengan kedua tangan dan kaki yang digerakkan seperti gaya bebas.
3. Gaya Bebas
Gaya bebas atau gaya front crawl ini merupakan salah satu gaya renang yang biasa digunakan untuk belajar berenang. Meskipun dikenal dengan nama gaya bebas, gaya ini tidak berarti membebaskan seorang perenang untuk bebas bergaya pada saat berenang.
4. Gaya Kupu-kupu
Gaya kupu-kupu merupakan gaya yang paling kompleks daripada gaya lainnya. Gaya ini merupakan sebuah variasi dari gaya dada. Gaya kupu-kupu dapat dilakukan dengan memposisikan dada menghadap ke bawah dengan kedua belah lengan menekan ke bawah, ke belakang, dan ke luar secara bersamaan sebelum diayunkan ke depan di atas permukaan air.
Manfaat Renang
1. Membentuk otot
2. Meningkatkan kemampuan fungsi jatung dan paru-paru
3. Menambah tingi badan
4. Melatih pernapasan
5. Membakar kalori