Jakarta (17/08), dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan pendidikan Islam, LPI Abata menyelenggarakan in-house ‘’Lean Fundamental Training’’ mandiri yang sudah dimulai sejak awal bulan Juli 2017 atau awal tahun pelajaran 2017/2018,  pada angkatan yang ke-dua ini seluruh insan pendidikan Islam Abata pada tahun pelajaran berjalan sudah menyelesaikan 24 sesi atau 96 jam kegiatan pelatihan.

 

Sebelumnya Lean Fundamental Training pada angkatan pertama diselenggarakan bersama tim trainer dari PT. Pandu Leantegra Technosmart yang kemudian berhasil meluluskan sebanyak 14 peserta, dimana mereka bersama tim manajemen LPI menjadi tim fasilitator untuk penyelenggaraan pelatihan Lean Fundamental pada angkatan-angkatan berikutnya.

Kegiatan Lean  Fundamental Training bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme pegawai dalam hal pelayanan pendidikan sehingga kualitas pendidikan dan pelayanan pendidikan kepada murid dan orang tua semakin meningkat. Kegiatan diikuti oleh seluruh pegawai sebanyak 80 orang yang kemudian dibagi menjadi lima kelompok besar.

  1. Kelompok KB TK
  2. Kelompok Pendidik Kelas Rendah
  3. Kelompok Pendidik Kelas Tinggi
  4. Kelompok Pendidik Al-Qur’an
  5. Kelompok Kependidikan (Operasional)

Metode yang diterapkan dalam training ini adalah berupa psikotest, praktek dan simulasi, serta metode pengajaran yang sederhana dan bersifat abstrak seperti pemahaman mengenai ruang dan waktu yang ada pada diri seseorang. Dari absrak tersebut kemudian diimplementasikan dengan cara yang mudah dan sederhana yang dikenal dengan teknik mirroring dan repeating. Miroring adalah tindakan meniru atau pencerminan yang orang lain lakukan terhadap kita. Sedangkan repeating adalah mengulang-ulang apa yang dikatakan orang lain kepada kita.

Training ini diharapkan dapat membimbing seseorang mengetahui bagaimana cara bekerja yang rapih, yang mudah, dan memudahkan orang lain dalam bekerja serta sesuai dengan peraturan yang berlaku, secara umum training ini ditujukan untuk meningkatkan soft skill dan pengembangan kemampuan sesorang. Pada dasarnya Orang yang mau, dan berkesempatan berkembang adalah orang-orang yang akan mampu mengembangkan organisasi itu sendiri. (Ariefillah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *