Fun Cooking: Membuat Lumpia Martabak
Belajar Seru di Sekolah Islam Jakarta Barat
Pada bulan Mei, murid-murid kelas 3 SD Exiss ABATA menjalani project yang paling mereka tunggu, yaitu kegiatan memasak. Dalam kesempatan ini, mereka mencoba membuat makanan khas pinggir jalan atau street food.
Sebagai bagian dari pembelajaran tematik di Sekolah Islam Jakarta Barat, para murid mempelajari sejarah dan asal-usul martabak. Mereka menemukan bahwa martabak berasal dari Tiongkok dan Arab. Saat masuk ke Indonesia, masyarakat menyesuaikannya dengan selera lokal.
Menjelajahi Jenis Martabak
Para murid mengetahui bahwa martabak memiliki banyak variasi. Namun, dua jenis yang paling populer di Indonesia adalah martabak manis dan martabak telur. Mereka membuat martabak manis dari campuran tepung terigu, gula, air, dan bahan lainnya. Orang biasanya menambahkan topping seperti kacang, meses, dan biji wijen.
Sementara itu, martabak telur menggunakan adonan tepung yang dilebarkan dan diisi dengan telur, daging cincang, bumbu, serta irisan daun bawang. Kedua jenis martabak ini memiliki cita rasa yang khas dan disukai banyak orang.
Proses Membuat Lumpia Martabak
Kali ini, para murid membuat lumpia martabak, makanan gurih yang mudah ditemukan di pinggir jalan. Hidangan ini terkenal karena rasa gurih dan teksturnya yang renyah. Kami merasa senang bisa membuat makanan yang biasa kami beli menjadi hasil karya sendiri.
Mereka menyiapkan bahan-bahan seperti kulit lumpia, telur ayam, daun bawang, bumbu balado, dan penyedap rasa ayam. Setelah menyalakan kompor dan memanaskan teflon, mereka melelehkan margarin lalu meletakkan kulit lumpia di atas teflon panas.
Kemudian, mereka mengocok telur dan mencampurnya dengan semua bahan. Mereka menuangkan campuran itu ke atas kulit lumpia, lalu menutupnya dengan lembaran kulit lumpia kedua. Ketika sisi bawah berubah warna menjadi kecokelatan, mereka segera membaliknya hingga matang merata. Setelah itu, mereka menyajikan lumpia martabak di atas piring.
Pengalaman Tak Terlupakan
Para murid menikmati hasil masakan mereka dengan penuh semangat. Mereka merasa bangga karena berhasil memasak makanan lezat secara mandiri. Selain menyenangkan, kegiatan ini juga melatih kerja sama, ketelitian, dan kemandirian.
Kegiatan seperti ini mencerminkan pendekatan belajar yang diterapkan oleh Sekolah Islam Jakarta Barat, yaitu belajar melalui pengalaman langsung. Melalui Fun Cooking, para murid tidak hanya belajar memasak, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan kebersamaan.