- Adam Diajarkan Semua Nama
Al-Qur’an menginformasikan sebagai berikut:
????????? ????? ???????????? ????????
“Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya” (Al-Baqarah:31)
Taurat (Kejadian 2:9) menyebutkan informasi yang mendekati apa yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Informasi itu sebagai berikut:
“Tuhan menciptakan dari tanah semua hewan liar dan burung bertebangan. Tuhan lalu meunjukkan semua itu kepada semua itu kepada Adam dengan menunjukkan Namanya masing-masing”.
Semua nama yang telah disebut Adam untuk satu benda kemudian menjadi menjadi nama benda itu. Salah satu buku Pseudepigrapha, Midrash dan Al-Sabiqah lil Islam menyebutkan bahwa Allah mengumpulkan semua hewan ternak yang ada di dunia di hadapan Adam a.s dan para malaikat. Lalu, para malaikat diminta untuk menyebutkan nama-nama hewan-hewan yang ada di hadapan mereka, tetapi mereka tidak sanggup. Ketika diminta melakukan apa yang tidak sanggup dilakukan para malaikat, Adam berhasil menyelesaikan tugasnya tanpa canggung. “Tuhan semesta, nama hewan ini kerbau….,” begitu kata Adam.
- Perintah Sujud Kepada Adam
Al-Qur’an menginformasikan sebagai berikut:
?????? ??????? ??????????????? ????????? ???????
“Ketika kami berfirman kepada para malaikat,, ‘Bersujudlah kepada Adam,’” (Q.S Al-Baqarah)
Taurat tidak menyebut sama sekali informasi perihal perintah Allah kepada malaikat untuk bersujud kepada Adam dan penolakan iblis. Buku Adam wa Hawa’ menyebutkan bahwa Mikail memanggil para malaikat yang kemudian atas seizin Allah, memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam. Buku-buku itu juga menyebutkan penolakan iblis dan antek-anteknya yang beralasan bahwa mereka lebih dulu diciptakan. Atas penolakan itu, Allah murka dan menolak mereka bersanding dengan-Nya.
Pada buku Moses Hadarschan disebutkan bahwa ketika menciptakan Adam, Allah berkata pada malaikat, ”Bersujudlah pada Adam.” Hal yang sama juga bisa ditemukan pada sebagian buku pegangan sekte-sekte baik yang Yahudi maupun Nasrani, seperti buku Codex Nazarene. Di buku itu disebutkan bahwa raja-raja api untuk bersujud pada Adam. Salah satu raja api menolak. Allah pun kemudian melemparkannya dalam keadaan terikat.
Informasi ini sangat mendekati dengan apa yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Dalam teologi Islam, malaikat itu diciptakan dari cahaya, sementara setan diciptakan dari api. Dalam buku Beskati Rabbati, disebutkan alasan lain mengapa iblis tidak mau bersujud kepada Adam. Hal itu bukan terkait dengan bahwa iblis diciptakan lebih dulu, tetapi justru terkait dengan bahan dasar penciptaan Adam yang murni tanah liat, yang juga disebutkan dalam Al-Qur’an. Padahal, iblis—seperti para malaikat—diciptakan dari kilau cahaya.
- Asal-Muasal Iblis
Al-Qur’an menginformasikan sebagai berikut:
????? ???? ???????? ???????? ???? ?????? ??????? ?
“Kecuali Iblis. Dia dari golongan jin.” (Q.S Al-Kahfi ; 50)
Tidak ada batasan yang jelas dalam Taurat. Sementara itu, informasi kitab Yahudi yang lain berbeda dengan informasi yang disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa iblis diciptakan dari api seperti bahan dasar jin. Menurut Al-Qur’an, iblis juga bukan golongan malaikat. Padahal, sebagian besar kitab suci Ahli Kitab menganggap iblis itu pada mulanya termasuk malaikat. Al-Qur’an bahwa menolak anggapan seperti itu. Dalam Al-Qur’an disebutkan sebagai berikut:
?????? ??????? ??????????????? ????????? ??????? ?????????? ?????? ?????????
“Ketika kami berkata pada para malaikat, ‘Bersujudlah pada Adam,’ mereka bersujud kecali iblis. Dia adalah dari golongan jin.” (Q.S Al-Kahfi ; 50)
Allah tampaknya sengaja menyebutkan ayat terkait asal-muasal iblis di surah Al-Kahf bukan di surah yang lain, karena surah ini memuat banyak kisah Ahli Kitab. Allah sengaja menghendaki untuk menangkis anggapan mereka yang salah bahwa iblis itu termasuk dalam kelompok masyarakat malaikat. Bahkan buku Besakti Rabbati menyebutkan bahwa iblis itu merupakan malaikat yang paling terhormat. Ia punya 12 sayap.
- Ada Wanita Sebelum Hawa
Tidak ada informasi apa pun terkait ini di Al-Qur’an. Begitu juga di Taurat. Ada beberapa literatur orang Yahudi klasik menyebutkan ada istri pertama Adam sebelum Hawa. Namanya Lilith. Sumber-sumber itu menyebutkan baha malaikat dan makhluk lain yang ada pada saat itu pada mulanya tidak bisa membedakan antara Tuhan dan Adam. Mereka pun beribadah kepada Adam. Tuhan berkehendak untuk membuat Batasan terkait hal itu supaya tidak terjadi kerancuan dalam ibadah.
Allah lalu menciptakan dua hal yang nanti bisa membedakan antara Tuhan dan Adam.
Pertama, : Adam tidur, sementara Tuhan tidak tidur.
Kedua, : Allah mejadikan Adam mempunyai istri dan anak, sementaa Allah tidak mempunyai istri dan anak.
Dengan bahan dasar tanah, Allah lalu menciptakan Lilith untuk Adam. Ketika Lilith tahu ada makhluk yang sama dengan dirinya (baca:Adam), ia pun lari meniggalkan Adam. Tuhan pun memerintahkan malaikat mencari pasangan Adam itu. Setelah dicari Lilith pun ditemukan di Laut Merah. Tuhan lalu memberi sanksi. Lilith kehilangan seratus anak berjenis jin ifrit yang biasanya menemani setiap harinya. Sanksi ini kemudian dicabut setelah Lilith kembali ke Adam.
- Perayaan Pernikahan Adam dan Hawa.
Tidak ada informasi apapun terkait ini di Al-Qur’an. Begitu juga di Taurat. Dalam literatur orang yahudi klasik dikatakan bahwa tuhan sendiri yang menawarkan Hawa untuk Adam. Bahkan, Tuhan juga mendandani sendiri Hawa sebagai pengantin. Dia juga mengumumkan pemberkatan pernikahan.
Sesuatu yang mustahil dilakukan Allah. Bahkan, di buku itu dijelaskan bahwa setelah itu, diadakan pesta pernikahan. Di pesta itulah para malaikat menari. Mereka memainkan alat-alat music di hadapan Adam dan Hawa di sepuluh ruang pestapernikahan yang terbuat dari emas, Mutiara, dan batu mulia.
- Adam dan Hawa Tinggal di Surga
Al-Qur’an menginformasikan sebagai berikut:
????????? ??? ????? ??????? ?????? ?????????? ?????????? ??????? ??????? ??????? ?????? ????????? ????? ????????? ??????? ??????????? ?????????? ???? ?????????????
“Kami berfirman, ‘Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana sajayang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang zalim’,”
(Al-Baqarah:35)
????? ????? ??????? ?????? ?????????? ?????????? ??????? ???? ?????? ????????? ????? ????????? ??????? ??????????? ?????????? ???? ?????????????
“Allah berfirman, ‘Hai Adam bertempat tinggalah kamu dan istrimu di surge serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang zalim,” (Q.S Al’A’raf:19)
Selain Al-Qur’an, hadis juga menginformasikan hal ini. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan satu hadis tentang Isra dan Mikraj dari Abu Dzar r.a. dan Ibnu Abbas r.a. yang menyebutkan bahwa Adam berada di langit pertama. Dari konteks kisah Adam di buku Kejadian dapat dipahami bahwa surga yang ditinggali Adam dan Hawa itu ada di bumi. Ini bisa dilihat pada bagian akhir kisah ini. Berikut terjemahan dari kutipannya:
“Manusia itu berasal dari Surga Eden, sementara para malaikat Karumbim dengan membawa pedang dan api. Mereka juga terus mondar-mandir ke bagian timur surga untuk menjaga jalan yang dikosongkan sampai pohon kehidupan,” (Kejadian 3:24)
Semua kitab yang membicarakan permasalahan Adam dan Hawa tinggal di surga, kebetulan menginformasikan sesuatu yang kurang lebih sama, meskipun tempatnya berbeda-beda. Beberapa ayat Al-Qur’an yang menyebutkan bahwa Adam dan Hawa tinggal di surga diperkuat oleh kitab-kitab itu, sebagiannya merupakan naskah langka, seperti Apocrypha, dan sebagiannya lagi dalam kitab Yahudi klasik, seperti Zohar Hadosh dan Recanati. Kitab-kitab it menyebutkan bahwa surga yang didiami Adam itu berrada di langit pertama.
Informasi ini sangat berdekatan sekali dengan apa yang disebutkan oleh hadis Nabi Muhammad Saw, ketika dimikrajkan ke langit, Nabi bertemu dengan Adam di langit pertama. Dalam buku Adam wa Hawa ada informasi yang menyebutkan bahwa Adan dan Hawa tinggal di langit ketiga. Adam tinggal di situ setelah wafat. Pada literatur yang lain dari Armenia disebutkan bahwa Adam tinggal di langit kedua.
- Waktu Adam dan Hawa Masuk Surga
Al-Qur’an menginformasikan sebagai berikut:
????????? ??? ????? ??????? ?????? ?????????? ??????????
“Kami berfirman, ‘Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini,” (Al-Baqarah:35)
Terkait dengan waktu Adam dan Hawa masuk surga, Taurat (Kejadian) menyebutkan bahwa Adam memasuki surga sebelum Hawa ada. Bahkan ia sudah berada di surga sebelum diajari nama-nama semua makhluk. Ini berlawanan dengan apa yang disebutkan Al-Qur’an bahwa penciptaan Adam langsung diikuti dengan pemberian pengetahuan tentang nama, yang dilanjutkan dengan penciptaan Hawa. Terkait hal ini, kitab-kitab Yahudi, seperti Apocrypha[5] dan kitab yang lain, mempunyai kesamaan informasi dengan Al-Qur’an dan justru berbeda dengan informasi yang ada di Taurat. Beginilah cara Al-Qur’an meluruskan kesalahan yang ada di Taurat saat ini. Ini merupakan bukti kekuatan Al-Qur’an atas dua kitab suci pendulunya (baca: Taurat dan Injil).
**Diambil dari Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis Jilid 1 : Kemukjizatan fakta sejarah
[5] Apocrypha atau Apokrifa merupakan naskan Yahudi yang berasal dari sekitar tahun 250 SM hingga 100 M (peny.)